Kamis, 17 Desember 2015

ppt isi kandungan surat al Insyirah

silabus materi Qadha dan qadar

perangkat pembelajaran iman kepada hari akhir

RPP perilaku tercela

perangkat pembelajaran isi kandungan surat al insyirah

Makalah Qadha dan qadar

prota PAI kelas IX

ppt iman kepada hari akhir

ppt perilaku tercela

Makalah perilaku tercela

Kamis, 10 Desember 2015

QADHA DAN QADAR

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB BLOG

MAKALAH
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB BLOG

PENDAHULUAN
  1. Latar belakang masalah
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti dari perkembangan (TI) ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur:
1.      Pendidik sebagai salah satu sumber informasi
2.      Media sebagai sarana penyajian ide
3.      Gagasan dan materi pendidikan serta
4.      Peserta didik itu sendiri.
Perkembangan TI dan penerapannya dalam pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi informasi kedalam pendidikan salah satunya dalam bentuk Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat berbagai keunggulan penerapan PBW disamping beberapa catatan kelemahannya bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.
  1. Rumusan masalah
  1. Bagaimana pengertian media pembelajaran?
  2. Bagaimana cara pembuatan web-blog?
  3. Bagaiamana manfaat media pembelajaran berbasis webblog?
  4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis webblog?
  5. Bagaimana implementasi media pembelajaran berbasis web blog dalam pendidikan?


PEMBAHASAN
  1. Pengertian Media Pembelajaran Webblog
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar.1 Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau menambah keterampilan.2 Dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.3
Rossi dan Briedle (1996), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran.4
Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).
Blog, secara bahasa merupakan kependekan dari webblog. Webblog sendiri kependekan dari “logging the web”. Asal usul dari istilah “logging the web” adalah memasuki web dan menuliskan “simpulan link-link yang menarik”. Dan memberikan pendapat tentang link dijurnal online-nya. Banyak yang mengatakan bahwa blog merupakan diari pribadi (personal diary) yang biasa diakses secara online di internet. Namun saat ini blog dapat dijadikan seperti layaknya sebuah website, dan dapat engisi blog dengan berbagai informasi berupa penjelasan suatu hal, promosi produk,dan sebagainya.
Saat ini terdapat beberapa pilihan layanan blog yang dapat digunakan untuk membuat situs seperti: Blogger www.blogger.com dari perusahaan google, Wordpress www.wordpress.com,Multiply www.multiply.com dsb.5
Seiring perkembangan teknologi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti.6 Dalam pengelompokan jenis website lebih diarahkan sifatnya. Adapun website sifatnya adalah :
  1. Website dinamis merupakan website yang menyediakan content atau isi yang berubah-ubah setiap saat.
  2. Website statis merupakan website yang kontennya sangat jarang di ubah.
Selain disebut di atas ada juga website e-goverment, e-banking, e-payment, dan lain sebagainya.7


  1. Langkah-Langkah Membuat Webblog
  1. Registrasi blog menggunakan situs wordpress, dengan urutan sebagai berikut:
  • Aktifkanlah di dalam formulir pembuatan situs wordpress pada URL http://.wordpress.com/sigup/
  • Isikan formulir yang ada dengan data diri Anda sang pemilik akun atau situs. Pastikan pada pilihan opsi “Berikan aku blog!” telah anda pilih.
Klik tombol “Berikutnya” untuk melanjutkan pengisian formulir pendaftaran ini.
  • Lembar berikutnya, anda diminta untuk menentukan nama atau alamat situs wordpress ini. Berikan nama situs yang unik namun mudah dihafal dan diingat. Klik “signup” untuk mulai membuat situs anda tersebut ke dalam server wordpress.com.
  • Langkah berikut, kepada anda akan dikirimkan sebuah email konfirmasi dari wordpress untuk mengaktifkan situs wordpress yang baru anda buat tersebut. Sambil menunggu email dari wordpress, anda dapat melengkapi profil dengan mengisi formulir yang disediakan.
  • Setelah beberapa saat atau tepatnya kurang dari 30 menit, anda dapat login ke dalam id email yang anda gunakan dalam pendaftaran wordpress tersebut. Kemudia periksalah kotak masuk dari id email anda, dan klik leink yang diberikan untuk mengaktifkan blog baru anda.
  • Di dalam wordpress password yang dapat anda gunakan untuk login ke dalam wordpress tersebut secara otomatis ditentukan oleh wordpress. Bila anda tidak segera mendapatkan informasi, user name dan password dari wordpress, maka anda dapat memintanya secara paksa dengan klik “Reset Your Password” pada jendela konfirmasi Your Account is No Active!.
  • Masukkan alamat email anda dan tunggu beberapa saat, wordpress akan mengirimkan sebuah email yang berisi user dan password anda.8

  1. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis Web
Kruse dalam salah satu tulisannya yang berjudul “using the web for learning” yang dimuat dalam situs www.elearningguru.com mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sering kali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didik. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak matrei pembelajaran, serta mengurangi biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya uang jajan/ uang transportasi sekolah).9
  1. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Berbasis Webblog
  1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Webblog
  1. Memungkinkan setiap orang, dimana pun, kapan pun, untuk mempelajari apapun.
  2. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual.
  3. Kemampuan untuk membuat tautan (link) sehingga pembelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar.
  4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
  5. Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.
  6. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran.
  7. Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
  8. Isi dari materi pembelajaran dapat di-update dengan mudah.
Sedangkan menurut Rusman, ada lima kelebihan pembelajaran berbasis webblog:
  1. Akses tersedia kapan pun, di mana pun, di seluruh dunia.
  2. Biaya operasional setiap siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi lebih terjangkau.
  3. Pengawasan terhadap perkembangan siswa jadi lebih mudah.
  4. Rancangan pembelajaran berbasis web memungkinkan dilakukannya kegiatan pembelajaran yang sudah terpersonalisasi.
  5. Materi pembelajaran bisa diperbaharui secara lebih mudah.
  1. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
  1. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi belajar
  2. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.
  3. Pembelajar dapat cepat maerasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang mamadai
  4. Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang eleven, karena informasi yang terdapat didalam web sangat beragam.
  5. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
Sedangkan menurut Rusman kelemahan pembelajaran berbasis web diuraikan sebagai berikut.
Sepereti yang telah disebutkan secara singkat di atas, satu kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web adalah amat kurangnya interaksi langsung antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa.10

  1. Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Web-Blog dalam Pendidikan
Implementasi webblog dalam pendidikan dapat dilihat dalam proses kegiatan belajara mengajar. Kemudahan yang didapat dengan implementasi web blog adalah sebagai berikut:
  1. Tidak dibatasi oleh jarak dan waktu, artinya peserta didik dapat melihat materi yang diberikan oleh pendidik (guru dan dosen) setiap saat, dan waktunya bisa dimana saja (syaratnya computer harus online internet).
  2. Interaksi pendidik dan peserta didik dapat lebih leluasa karena peserta didik tidak merasa takut untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.
  3. Materi yang disajikan di weblog selalu up to date karena adanya dorongan untuk mencari referensi yang ada di internet sambil akses weblog.11

 
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web based training (WET) atau disebut juga web based education (WBE) didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Media pembelajaran berbasis web merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran dalam hal ini penerapan aplikasi teknologi web dalam dunia pendidikan.
Adapun manfaat dari media pembelajaran berbasis webblog bila dirancang dengan baik dan tepat, maka bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak matrei pembelajaran, serta mengurangi biaya operasional sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
MADCOMS.2010,.Menggenggamdengan Internet.Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Mukhtar dan Iskandar. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: Referensi.
Riyanto dan Lantip Diat Prasojo. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Rusman dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Yuhefizar. 2009. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Jomla CMS. Jakarta: PT Gramedia.
1 Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011) hal.149

2 Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm 204-205

3 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2006), hlm 120-121

4 Wina Sanjaya, Op.Cit,,,,,,Hlm 204

5 Lantip Diat Prasojo dan Riyanto, Teknologi Informasi Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2011), Hlm 201-202

6 Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK (Jakarta:Referensi,2012) Hal.18

7 Yuhefizar, Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Jomla CMS(Jakarta:PT Gramedia, 2009) Hal.2

8 MADCOMS, Menggenggam dengan Internet, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2010), hlm. 157-159.

9 Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), Hlm 266

10 Ibid., hlm. 271-275.

11 Lantip Diat Prasojo dan Riyanto, Op.Cit,,,,,,hlm. 229-231.


PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY)

MAKALAH
PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
(INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY)

PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam era canggih sekarang ini, kita hidup bersama dengan anak-anak digital negative. Anak-anak digital negative adalah anak-anak yang hidup dalam dunia digital. Anak-anak yang sudah melek Information and Communication Technology (ICT). Mereka begitu terbiasa menggunakan alat-alat digital tanpa harus diajari seperti para orang tua yang biasa disebut dengan digital immigrant. Anak-anak digital negative telah terbiasa menggunakan peralatan canggih. Dia dengan mudah menggunakan ponsel, PC, laptop, noteebook,komputer, iPad dan peralatan canggih lainnya tanpa harus diajari.
Sejalan dengan itu dalam dunia pendidikan juga tidak ketinggalan dengan kemajuan tersebut. Dewasa ini sudah tidak asing lagi dalam pembelajaran tidak sedikit yang menggunakan ICT. Penggunaan ICT sangat membantu dalam proses pembelajaran karena efekti dan fleksibel. Penggunaan ICT harus mempertimbangkan banyak komponen termasuk anggaran biaya.

  1. Rumusan Masalah
  1. Apa Pengertian ICT (Information and Communication Technology) ?
  2. Apa Saja Ruang Lingkup ICT atau TIK ?
  3. Apa Saja Macam-macam Pembelajaran Berbasis ICT ?
  4. Apa Manfaat ICT ?
  5. Apa Saja Persoalan yang ditimbulkan oleh ICT ?



PEMBAHASAN
  1. Pengertian ICT (Information and Communication Technology)
Information and Communication Technology (ITC) atau Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.1
Information and Communication Technology (ITC) atau TIK dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern.
UNESCO menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan akses RIK dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan mampu berperan dalam negara pengetahuan.
Menurut Anantta Sannai, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebuah media atau alay bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.
Sedangkan menurut Kementerian Riset dan Teknologi, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian infomasi.
Pengertian lain dari Information and Communication Technology (ITC) yang dikutip dalam internet (http://media.diknas.go.id) adalah sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, daan penyajian informasi.
  1. Ruang Lingkup ICT atau TIK
Menurut Puskur Kemendiknas, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu:
  1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
  2. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransferr data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari dua konsep, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Menurut Puskur Kemendiknas Teknologi Informasi meliputi segaa hal yang berkaitan dengan prosws, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia.
Sementara menurut kamus Oxford dijelaskan bahwa “Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis data, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar”.
Menurut Puskur Kemendiknas “Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke yang lainnya. Jadi Teknologi Komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardwere, softwere, proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi berhasil. Oleh karena itu teknologi informasi dan teknologi komunikasi yaiyu dua buah konsep yang tak terpisahkan.2

  1. Macam-macam Pembelajaran Berbaris ICT
Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efktif, efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Adapun bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini, antara lain:
  1. Electronic Learning (E-learning)
Globalisasi telah memacu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Demikian pula Bishop G, meramalkan bahwa pendidikan masa mnedatang akan bersifat (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapa pun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktiviti kerja saat itu juga dan kompetitif. Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
  • Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jaraj jauh (distance learning)
  • Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan.
  • Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekadar rak buku.
  • Penggunaan perisian ICT interaktif, seperti CD-ROM, Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan ICT dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara pelajar dengan gurunya. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara guru dan pelajarnya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara guru dan pelajar baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chartroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board.3
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi.
Keunggulan E-learning yang paling menonjol adalah efisiennnya dalam penggunaan waktu dan ruang, juga memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang oleh waktu dan tak memerlukan biaya mahal dan keunggulan yang lain yaitu ketersediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber diseluruh dunia.
  1. Mobile Learning (m-learning)
M-learning adalah salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus diaksanakan dimanapun dan kapan pun. Pemikiran dalam mengembangkan mobile learning ini didasari oleh alasan-alasan pokok yaitu
  1. Dapat digunakan kapan pun dan dimana pun (dalam jaringan atau luar jaringan)
  2. Cakupan luas, dapat menggunakan jaringan selular komersial (GSM, GPRS, CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah tersedia dimana-mana
  3. Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu seperti e-learning, sistem penyelenggaraan pendidikan dan instant messaging.4

  1. Manfaat ICT
  1. Presenting infirmation. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan maklumat. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hard disk. Komputer akan dengan senang hati membantu pelajar untuk membuat grafik dan jadual secara otomatik, dengan hanya memasukan data sesuai dengan yang kita inginkan.
  2. Quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan automatik.
  3. Assesing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan internet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan maklumat dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana pun.5

  1. Persoalan yang ditimbulkan Oleh ICT
Tidak dapat disangkal bahwa terpaan teknologi sama ada perisian lunak (software) maupun perisian keras (hardware) sudah sekian menyatu dengan kehidupan manusia modern. Dalam bidang pembelajaran, kehadiran media pembelajaran misalnya sudah dirasakan banyak membantu tugas guru dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Salah satu media pembelajaran baru yang akhir-akhir ini semakin menggeserkan peranan guru hidup adalah teknologi berbasis ICT yang tersedia melalui perisian pelbagai multimedia. Dengan teknologi ini, kita bisa belajar apa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Di Indonesia, meskipun ini belum digunakan secara luas namun cepat atau lambat teknologi ini akan diserap juga ke dalam sistem pembelajaran di sekolah. Dalam tulisan ini akan dikemukakan beberapa persoalan yang muncul sebagai akibat dari diterapkannya teknologi ini di sekolah.
Pertama, berkaitan dengan orientasi filosofis. Ada dua masalah orientasi filisofis yang muncul akibat penerapan teknologi multimedia ini yakni masalah yang berasal dari pandangan kaum objektivis dan yang berasal dari pandangan kaum konstruktivis.
Kaum objektivis menilai desain multimedia sebagai sesuatu yang sangat riil yang dapat membantu pendidikan pelajar menuju kepada tujuan yang diharapkan (Jonassen, 1991). Bahan yang berwujud pengetahuan atau keterampilan yang hendak dicapai oleh pelajar mesti dirancang secara jadi oleh para pengembang instruksional dan dikemas dalam teknologi multimedia ini.
Sebaliknya kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan hendaklah dibentuk oleh pelajar sendiri berdasarkan penafsirannya terhadap pengalaman dan gejala hidup yang dialami (Merril, 1991)
Kedua, berhubungan dengan perserikatan belajar. Perserikatan belajar berbasis ICT interaktif dapat dikategorikan dalam tiga jenis yakni perserikatan belajar preskriptif, demoktratik dan sibertik (Scwhier, 1993).
Masing-masing perserikatan belajar memiliki orientasi dan kekhasan sendiri-sendiri. Perserikatan preskriptif menekankan bahwa prestasi belajar merupakan pencapaian dari tujuan-tujuan belajar yang ditetapkan secara ekternal.
Perserikatan belajar demoktratik menekankan kontrol proaktif pelajar atas proses belajarnya sendiri, yang mencakup penetapan tujuan belajar sendiri, kontrol pelajar terhadap urutan-urutan pembelajaran, hakikat pengalaman dan kedalaman bahan belajar yang dicarinya.
Sedangkan perserikatan belajar sibernetik menekankan saling ketergantunganantara sistem belajar dan pelajar.
Ketiga, berhubungan dengan design intructional. Pada umumnya, design pembelajaran berasas ICT dibuat berdasarkan besar kecilnya kontrol pelajar atas pembelajarannya.
Sebagian besar peneliti mengatakan bahwa pelajar bisa diberdayakan melalui kontrol yang lebih besar atas belajarnya tetapi pelajar bisa juga dihambat melalui kontrol atas belajarnya.
Keempat berkaitan dengan umpan balik dalam pembelajaran berasas ICT sangant bervariasi tergantung pada perserikatan di mana multimedia itu digunakan. Dalam persoalan belajar perspektif,umpan balik mengambil bentuk koreksi dan detektif terhadap kesalahan yang dibuat. Dalam persoalan belajar demokratik, umpan balik sering mengambil bentuk nasehat atai anjuran, yakni sekedar pemberitahuna kepada pelaar tetang akibat-akibat yang muncul dari suatu pilihan tertentu atau juga berisi rekomendasi.
Kelima sifat sosial darijenis pembelajaran ini. Banyak kritik telah dilontarkan terhadap pembelajaran multimedia sebagai pembelajaran yang bersifat isolatif sehingga bertentangan dengan tujuna sosial dari sekolah. Pelajar seolah-olah dikondisikan untuk menjadi individualis-individualisdan kontak sosial dengan teman-teman menjadi seuatu yang asing.6



PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ICT atau segala sesuatu hal yang berhubungan dengan istilah tersebut sangat pantas untuk digunakan persoalan sekolah, sudah saatnya pembelajaran berbasis ICT diterapkan disekolah-sekolah. Masalah yang dirasakan sekolah adalah terbentur dengan dana yang diperlukan.
Dengan demikian di abad informasi ini, mutlak diperlukan keberadaan guru ICT di setiap sekolah. Sekolah tidak akan kesulitan ketika akan membangun web, latihan guru-guru non ICT dan pengembangan bahan ajar.



DAFTAR PUSTAKA

Arif Ismail dan Isjoni. 2008. Pembelajaran Virtual. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Dermawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru). 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

1 Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 31

2 Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru), (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hlm. 87-89

3 Isjoni dan Arif Ismail, Pembelajaran Virtual, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 20-22

4 Deni Dermawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 10-15

5

6 Isjoni, Op. Cit., hlm 13-18

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah...
Segala puji dan syukur hanya milik Allah swt. Tuhan pencipta dan pemelihara semesta alam. Yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Media Pembelajaran” tanpa rintangan yang berarti.
Tak lupa juga Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan. Amin..
Ucapan terima kasih kami persembahkan kepada dosen pengampu mata kuliah Teknologi Pendidikan yang tidak henti selalu memberi bimbingan serta pengarahannya. Serta terima kasih kepada kedua orang tua atas segala dukungan baik moril maupun materil. Sehingga kami memperoleh kemudahan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Namun, penulis juga menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna yang masih memerlukan kritik juga saran dari para pembaca guna pembenahan makalah selanjutnya.

Pekalongan, Oktober 2015

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Tujuan pendidikan Islam seiring dengan tujuan Allah menciptakan manusia, yakni untuk mengabdi kepada-Nya. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwujudkan dalam amaliah untuk mencapai derajat orang yang bertakwa di sisi-Nya. Pengabdian dan ketakwaan kepada Allah merupakan jembatan, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. sebab di dalam proses pembelajaran itulah terjadi internalisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptkan suasana yang kondusif itu, media pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya media akan mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman peserta didik lebih cepat pula.
Dengan demikian, alat/media pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan Islam.

  1. Rumusan Masalah
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan rumusan masalahnya yaitu:
  1. Apa pengertian dari media pembelajaran ?
  2. Apa saja macam-macam media pembelajaran ?
  3. Apa fungsi dari media pembelajaran ?
  4. Apa manfaat dari media pembelajaran ?
  5. Apa kriteria yang harus diperhatikan ketika memilih dan menggunakan media pembelajaran ?

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar.1
Sementara menurut istilah, dapat dilihat dari definisi para tokoh berikut ini;
  1. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam  pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
  2. Hamalik (1994), media pemebelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran, dan perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran tertentu.
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran dengan efektif dan efisien.
  1. Klasifikasi Media Pembelajaran
Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup banyak ragamnya, mulai dari media yang sederhana, sampai pada media yang cukup rumit dan canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter, dan kemampuannya dilakukan pengklasifikasian atau penggolongan.2
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
  1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
  1. Media audio, adalah media yang mengandalkan kemampuan suara.
  2. Media visual, adalah media menampilkan gambar diam.
  3. Media audio visual, adalah media yang menampilkan suara dan gambar.3
  1. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibedakan menjadi:
  1. Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak, seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
  2. Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, video dan lain sebagainya.
  1. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
  1. Media yang diproyeksikan, seperti film slide, film stripe, transparansi, komputer dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film proyektor untuk memproyeksikan film slide. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini akan kurang berfungsi.
  2. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya dan berbagai bentuk media grafis lainnya.
  1. Media juga dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya:
Kelompok pertama: media grafis, bahan cetak dan gambar diam.
  1. Media grafis, adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol. Misalnya: grafik, diagram, bagan dan lain sebagainya.
  2. Media bahan cetak, adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan, printing atau offset. Misalnya: modul, bahan pengajaran.
  3. Gambar diam, adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Misalnya: foto.
Kelompok kedua : media proyeksi diam, jenis media ini diantaranya: OHP/OHT, opaque projector, slide dan filmstrip.
  1. OHP/OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui yang diproyeksikan atau media yang memproyeksian pesan, di mana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.
  2. Opaque projector adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan benda-benda tak tembus pandang.
  3. Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang dinamakan projector slide.
  4. Media film stripe atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide.
Kelompok ketiga : Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata-kata, sound effect.
Kelompok keempat: Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau memiliki sedikit gerakan.
Kelompok kelima: Film (motion picture) yaitu serangkaian gambar
diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak.
Kelompok keenam: Media televisi adalah media yang menyampaikan pesan audiovisual dan gerak.
Kelompok ketujuh adalah multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.4
  1. Fungsi Media pembelajaran
Media pembelajaran memiliki enam fungsi utama sebagai berikut:
  1. Fungsi atensi, yaitu menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu yang menarik dari media tersebut.
  2. Fungsi motivasi, yaitu menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat belajar.
  3. Fungsi afeksi, yaitu menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap materi pelajaran dan orang lain.
  4. Fungsi kompensatori, yaitu mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal.
  5. Fungsi psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu kegiatan secara motorik.
  6. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran,5
  1. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
  1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
  2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
  3. Prose pembelajaran menjadi lebih interaktif.
  4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
  5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
  6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
  7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
  8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.6
  1. Kriteria Pemilihan Media
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain:
  1. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Karena tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media.
  1. Ketepatgunaan
Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
  1. Kondisi siswa/ mahasiswa
Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai kondisi anak.karena dari faktor umur, inteligensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan ingkungan anak berbeda-beda.
  1. Ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia nedia atau peralatan yang diperlukan.
  1. Mutu teknis dan biaya.
Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil. Dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Sedangkan biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding denga dana yang dikeluarkan.7



BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran dengan efektif dan efisien.
Dalam suatu kegiatan pembelajaran pendidik harus mampu menggunakan media yang mampu mempermudah peserta didik untuk menangkap materi yang sedang diajarkan. Penggunaan media juga disesuakan dengan beberapa kriteri yang telah disebutkan diatas, sehingga pembelajaran akan berjalan dengan lancar.

  1. Saran
Sebagai calon guru atau pendidik, alangkah baiknya kita mampu mengetahui hal-hal yang berkaitan dunia pendidikan. Salah satunya yaitu media pembelajaran. Melalui media pembelajaran akan mempermudahkan kita dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga peserta didik tidak merasa monoton atau jenuh ketika proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu kita juga harus mengetahui kriteria-kriteria yang harus diperhatikan ketika akan menggunakan media pembelajaran, sehingga akan tercapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Asnawir & M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputt Press.

Mustakim, Zaenal. 2013. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.

Sadiman, Arief S. Dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Uno, Hamzah B dan Nina Lamatenggo. 2011. Teknolog Komunikasi dan Informasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

1 Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pedidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 6

2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 122.

3 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 323.

4 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta:Kencana, 2012), hlm. 118-121.

5 Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit. Hlm. 320-321.

6 Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: Stain Pekalongan Press, 2013), Hlm. 163-165

7 Asnawir & M. Basyiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Hlm 15-16