MAKALAH
PEMBELAJARAN
BERBASIS ICT
(INFORMATION
AND COMMUNICATION TECHNOLOGY)
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam era canggih sekarang ini, kita
hidup bersama dengan anak-anak digital negative. Anak-anak digital
negative adalah anak-anak yang hidup dalam dunia digital. Anak-anak
yang sudah melek Information
and Communication Technology (ICT).
Mereka begitu terbiasa menggunakan alat-alat digital tanpa harus
diajari seperti para orang tua yang biasa disebut dengan digital
immigrant. Anak-anak digital negative telah terbiasa menggunakan
peralatan canggih. Dia dengan mudah menggunakan ponsel, PC, laptop,
noteebook,komputer, iPad dan peralatan canggih lainnya tanpa harus
diajari.
Sejalan dengan itu
dalam dunia pendidikan juga tidak ketinggalan dengan kemajuan
tersebut. Dewasa ini sudah tidak asing lagi dalam pembelajaran tidak
sedikit yang menggunakan ICT. Penggunaan ICT sangat membantu dalam
proses pembelajaran karena efekti dan fleksibel. Penggunaan ICT harus
mempertimbangkan banyak komponen termasuk anggaran biaya.
- Rumusan Masalah
- Apa Pengertian ICT (Information and Communication Technology) ?
- Apa Saja Ruang Lingkup ICT atau TIK ?
- Apa Saja Macam-macam Pembelajaran Berbasis ICT ?
- Apa Manfaat ICT ?
- Apa Saja Persoalan yang ditimbulkan oleh ICT ?
PEMBAHASAN
- Pengertian ICT (Information and Communication Technology)
Information
and Communication Technology
(ITC) atau Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) adalah teknologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi.1
Information
and Communication Technology
(ITC) atau TIK dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu
bahan bangunan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat
modern.
UNESCO menyatakan
bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan akses RIK
dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh
generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan
mampu berperan dalam negara pengetahuan.
Menurut Anantta
Sannai, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebuah media
atau alay bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada
orang lain.
Sedangkan menurut
Kementerian Riset dan Teknologi, Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian infomasi.
Pengertian lain
dari Information
and Communication Technology
(ITC) yang dikutip dalam internet (http://media.diknas.go.id)
adalah sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, daan
penyajian informasi.
- Ruang Lingkup ICT atau TIK
Menurut Puskur
Kemendiknas, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua
aspek, yaitu:
- Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
- Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransferr data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi terdiri dari dua konsep, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Menurut Puskur Kemendiknas
Teknologi Informasi meliputi segaa hal yang berkaitan dengan prosws,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, pengelolaan, dan transfer
atau pemindahan informasi antarmedia.
Sementara menurut
kamus Oxford dijelaskan bahwa “Teknologi Informasi adalah studi
atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk
menyimpan, menganalisis data, dan mendistribusikan informasi apa
saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar”.
Menurut Puskur
Kemendiknas “Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data
dari perangkat satu ke yang lainnya. Jadi Teknologi Komunikasi adalah
perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardwere, softwere,
proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi,
yang bertujuan agar komunikasi berhasil. Oleh karena itu teknologi
informasi dan teknologi komunikasi yaiyu dua buah konsep yang tak
terpisahkan.2
- Macam-macam Pembelajaran Berbaris ICT
Sistem Teknologi
Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat,
efktif, efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru
dunia. Adapun bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam
dunia pendidikan dewasa ini, antara lain:
- Electronic Learning (E-learning)
Globalisasi
telah memacu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari
pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih
terbuka. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun
70-an tentang “pendidikan tanpa sekolah (Deschooling
Socieiy)” yang
secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Demikian pula Bishop G,
meramalkan bahwa pendidikan masa mnedatang akan bersifat (flexible),
terbuka, dan dapat
diakses oleh siapa pun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor
jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Dari
ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas dapat disimpulkan
bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang
akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner,
serta terkait pada produktiviti kerja saat itu juga dan kompetitif.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
- Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jaraj jauh (distance learning)
- Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan.
- Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekadar rak buku.
- Penggunaan perisian ICT interaktif, seperti CD-ROM, Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan ICT dalam
bidang pendidikan,
maka pada saat
ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungkan antara pelajar dengan
gurunya. Faktor utama dalam distance
learning yang
selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara guru
dan pelajarnya. Namun demikian, dengan media internet sangat
dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara guru dan pelajar baik
dalam bentuk real
time (waktu nyata)
atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam
suatu chartroom,
interaksi langsung
dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak
real time bisa
dilakukan dengan mailing
list, discussion group, newsgroup, dan
buletin board.3
E-learning
pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang
dituangkan dalam format digital dan disajikan melalui teknologi
informasi.
Keunggulan
E-learning
yang paling menonjol adalah efisiennnya dalam penggunaan waktu dan
ruang, juga memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang oleh waktu
dan tak memerlukan biaya mahal dan keunggulan yang lain yaitu
ketersediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber diseluruh
dunia.
- Mobile Learning (m-learning)
M-learning
adalah
salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus diaksanakan
dimanapun dan kapan pun. Pemikiran dalam mengembangkan mobile
learning ini didasari oleh alasan-alasan pokok yaitu
- Dapat digunakan kapan pun dan dimana pun (dalam jaringan atau luar jaringan)
- Cakupan luas, dapat menggunakan jaringan selular komersial (GSM, GPRS, CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah tersedia dimana-mana
- Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu seperti e-learning, sistem penyelenggaraan pendidikan dan instant messaging.4
- Manfaat ICT
- Presenting infirmation. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan maklumat. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hard disk. Komputer akan dengan senang hati membantu pelajar untuk membuat grafik dan jadual secara otomatik, dengan hanya memasukan data sesuai dengan yang kita inginkan.
- Quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan automatik.
- Assesing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan internet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan maklumat dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana pun.5
- Persoalan yang ditimbulkan Oleh ICT
Tidak
dapat disangkal bahwa terpaan teknologi sama ada perisian lunak
(software)
maupun perisian keras (hardware) sudah sekian menyatu dengan
kehidupan manusia modern. Dalam bidang pembelajaran, kehadiran media
pembelajaran misalnya sudah dirasakan banyak membantu tugas guru
dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Salah satu media pembelajaran
baru yang akhir-akhir ini semakin menggeserkan peranan guru hidup
adalah teknologi berbasis ICT yang tersedia melalui perisian pelbagai
multimedia. Dengan teknologi ini, kita bisa belajar apa saja, kapan
saja, dan dimana saja.
Di
Indonesia, meskipun ini belum digunakan secara luas namun cepat atau
lambat teknologi ini akan diserap juga ke dalam sistem pembelajaran
di sekolah. Dalam tulisan ini akan dikemukakan beberapa persoalan
yang muncul sebagai akibat dari diterapkannya teknologi ini di
sekolah.
Pertama,
berkaitan dengan
orientasi filosofis. Ada dua masalah orientasi filisofis yang muncul
akibat penerapan teknologi multimedia ini yakni masalah yang berasal
dari pandangan kaum objektivis dan yang berasal dari pandangan kaum
konstruktivis.
Kaum
objektivis menilai desain multimedia sebagai sesuatu yang sangat riil
yang dapat membantu pendidikan pelajar menuju kepada tujuan yang
diharapkan (Jonassen, 1991). Bahan yang berwujud pengetahuan atau
keterampilan yang hendak dicapai oleh pelajar mesti dirancang secara
jadi oleh para pengembang instruksional dan dikemas dalam teknologi
multimedia ini.
Sebaliknya
kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan hendaklah dibentuk
oleh pelajar sendiri berdasarkan penafsirannya terhadap pengalaman
dan gejala hidup yang dialami (Merril, 1991)
Kedua,
berhubungan dengan
perserikatan belajar. Perserikatan belajar berbasis ICT interaktif
dapat dikategorikan dalam tiga jenis yakni perserikatan belajar
preskriptif, demoktratik dan sibertik (Scwhier, 1993).
Masing-masing
perserikatan belajar memiliki orientasi dan kekhasan sendiri-sendiri.
Perserikatan preskriptif menekankan bahwa prestasi belajar merupakan
pencapaian dari tujuan-tujuan belajar yang ditetapkan secara
ekternal.
Perserikatan
belajar demoktratik menekankan kontrol proaktif pelajar atas proses
belajarnya sendiri, yang mencakup penetapan tujuan belajar sendiri,
kontrol pelajar terhadap urutan-urutan pembelajaran, hakikat
pengalaman dan kedalaman bahan belajar yang dicarinya.
Sedangkan
perserikatan belajar sibernetik menekankan saling
ketergantunganantara sistem belajar dan pelajar.
Ketiga,
berhubungan dengan
design intructional. Pada umumnya, design pembelajaran berasas ICT
dibuat berdasarkan besar kecilnya kontrol pelajar atas
pembelajarannya.
Sebagian besar peneliti mengatakan
bahwa pelajar bisa diberdayakan melalui kontrol yang lebih besar atas
belajarnya tetapi pelajar bisa juga dihambat melalui kontrol atas
belajarnya.
Keempat
berkaitan
dengan umpan balik dalam pembelajaran berasas ICT sangant bervariasi
tergantung pada perserikatan di mana multimedia itu digunakan. Dalam
persoalan belajar perspektif,umpan balik mengambil bentuk koreksi dan
detektif terhadap kesalahan yang dibuat. Dalam persoalan belajar
demokratik, umpan balik sering mengambil bentuk nasehat atai anjuran,
yakni sekedar pemberitahuna kepada pelaar tetang akibat-akibat yang
muncul dari suatu pilihan tertentu atau juga berisi rekomendasi.
Kelima
sifat
sosial darijenis pembelajaran ini. Banyak kritik telah dilontarkan
terhadap pembelajaran multimedia sebagai pembelajaran yang bersifat
isolatif sehingga bertentangan dengan tujuna sosial dari sekolah.
Pelajar seolah-olah dikondisikan untuk menjadi
individualis-individualisdan kontak sosial dengan teman-teman menjadi
seuatu yang asing.6
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ICT atau segala sesuatu hal
yang berhubungan dengan istilah tersebut sangat pantas untuk
digunakan persoalan sekolah, sudah saatnya pembelajaran berbasis ICT
diterapkan disekolah-sekolah. Masalah yang dirasakan sekolah adalah
terbentur dengan dana yang diperlukan.
Dengan demikian di
abad informasi ini, mutlak diperlukan keberadaan guru ICT di setiap
sekolah. Sekolah tidak akan kesulitan ketika akan membangun web,
latihan guru-guru non ICT dan pengembangan bahan ajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Ismail dan Isjoni. 2008.
Pembelajaran
Virtual.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Dermawan,
Deni. 2011. Teknologi
Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Rusman, Pembelajaran
Berbasis Teknologi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas
Guru). 2013.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
1
Ariesto Hadi Sutopo,
Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 31
2
Rusman, Pembelajaran
Berbasis Teknologi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas
Guru),
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hlm. 87-89
3
Isjoni dan Arif Ismail,
Pembelajaran
Virtual,
(Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 20-22
4
Deni
Dermawan, Teknologi
Pembelajaran,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 10-15
6
Isjoni, Op. Cit.,
hlm 13-18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar