Kamis, 10 Desember 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY)

MAKALAH
PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
(INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY)

PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam era canggih sekarang ini, kita hidup bersama dengan anak-anak digital negative. Anak-anak digital negative adalah anak-anak yang hidup dalam dunia digital. Anak-anak yang sudah melek Information and Communication Technology (ICT). Mereka begitu terbiasa menggunakan alat-alat digital tanpa harus diajari seperti para orang tua yang biasa disebut dengan digital immigrant. Anak-anak digital negative telah terbiasa menggunakan peralatan canggih. Dia dengan mudah menggunakan ponsel, PC, laptop, noteebook,komputer, iPad dan peralatan canggih lainnya tanpa harus diajari.
Sejalan dengan itu dalam dunia pendidikan juga tidak ketinggalan dengan kemajuan tersebut. Dewasa ini sudah tidak asing lagi dalam pembelajaran tidak sedikit yang menggunakan ICT. Penggunaan ICT sangat membantu dalam proses pembelajaran karena efekti dan fleksibel. Penggunaan ICT harus mempertimbangkan banyak komponen termasuk anggaran biaya.

  1. Rumusan Masalah
  1. Apa Pengertian ICT (Information and Communication Technology) ?
  2. Apa Saja Ruang Lingkup ICT atau TIK ?
  3. Apa Saja Macam-macam Pembelajaran Berbasis ICT ?
  4. Apa Manfaat ICT ?
  5. Apa Saja Persoalan yang ditimbulkan oleh ICT ?



PEMBAHASAN
  1. Pengertian ICT (Information and Communication Technology)
Information and Communication Technology (ITC) atau Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.1
Information and Communication Technology (ITC) atau TIK dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern.
UNESCO menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan akses RIK dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan mampu berperan dalam negara pengetahuan.
Menurut Anantta Sannai, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebuah media atau alay bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.
Sedangkan menurut Kementerian Riset dan Teknologi, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian infomasi.
Pengertian lain dari Information and Communication Technology (ITC) yang dikutip dalam internet (http://media.diknas.go.id) adalah sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, daan penyajian informasi.
  1. Ruang Lingkup ICT atau TIK
Menurut Puskur Kemendiknas, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu:
  1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
  2. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransferr data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari dua konsep, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Menurut Puskur Kemendiknas Teknologi Informasi meliputi segaa hal yang berkaitan dengan prosws, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia.
Sementara menurut kamus Oxford dijelaskan bahwa “Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis data, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar”.
Menurut Puskur Kemendiknas “Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke yang lainnya. Jadi Teknologi Komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardwere, softwere, proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi berhasil. Oleh karena itu teknologi informasi dan teknologi komunikasi yaiyu dua buah konsep yang tak terpisahkan.2

  1. Macam-macam Pembelajaran Berbaris ICT
Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efktif, efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Adapun bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini, antara lain:
  1. Electronic Learning (E-learning)
Globalisasi telah memacu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Demikian pula Bishop G, meramalkan bahwa pendidikan masa mnedatang akan bersifat (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapa pun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktiviti kerja saat itu juga dan kompetitif. Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
  • Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jaraj jauh (distance learning)
  • Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan.
  • Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekadar rak buku.
  • Penggunaan perisian ICT interaktif, seperti CD-ROM, Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan ICT dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara pelajar dengan gurunya. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara guru dan pelajarnya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara guru dan pelajar baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chartroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board.3
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi.
Keunggulan E-learning yang paling menonjol adalah efisiennnya dalam penggunaan waktu dan ruang, juga memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang oleh waktu dan tak memerlukan biaya mahal dan keunggulan yang lain yaitu ketersediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber diseluruh dunia.
  1. Mobile Learning (m-learning)
M-learning adalah salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus diaksanakan dimanapun dan kapan pun. Pemikiran dalam mengembangkan mobile learning ini didasari oleh alasan-alasan pokok yaitu
  1. Dapat digunakan kapan pun dan dimana pun (dalam jaringan atau luar jaringan)
  2. Cakupan luas, dapat menggunakan jaringan selular komersial (GSM, GPRS, CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah tersedia dimana-mana
  3. Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu seperti e-learning, sistem penyelenggaraan pendidikan dan instant messaging.4

  1. Manfaat ICT
  1. Presenting infirmation. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan maklumat. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hard disk. Komputer akan dengan senang hati membantu pelajar untuk membuat grafik dan jadual secara otomatik, dengan hanya memasukan data sesuai dengan yang kita inginkan.
  2. Quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan automatik.
  3. Assesing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan internet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan maklumat dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana pun.5

  1. Persoalan yang ditimbulkan Oleh ICT
Tidak dapat disangkal bahwa terpaan teknologi sama ada perisian lunak (software) maupun perisian keras (hardware) sudah sekian menyatu dengan kehidupan manusia modern. Dalam bidang pembelajaran, kehadiran media pembelajaran misalnya sudah dirasakan banyak membantu tugas guru dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Salah satu media pembelajaran baru yang akhir-akhir ini semakin menggeserkan peranan guru hidup adalah teknologi berbasis ICT yang tersedia melalui perisian pelbagai multimedia. Dengan teknologi ini, kita bisa belajar apa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Di Indonesia, meskipun ini belum digunakan secara luas namun cepat atau lambat teknologi ini akan diserap juga ke dalam sistem pembelajaran di sekolah. Dalam tulisan ini akan dikemukakan beberapa persoalan yang muncul sebagai akibat dari diterapkannya teknologi ini di sekolah.
Pertama, berkaitan dengan orientasi filosofis. Ada dua masalah orientasi filisofis yang muncul akibat penerapan teknologi multimedia ini yakni masalah yang berasal dari pandangan kaum objektivis dan yang berasal dari pandangan kaum konstruktivis.
Kaum objektivis menilai desain multimedia sebagai sesuatu yang sangat riil yang dapat membantu pendidikan pelajar menuju kepada tujuan yang diharapkan (Jonassen, 1991). Bahan yang berwujud pengetahuan atau keterampilan yang hendak dicapai oleh pelajar mesti dirancang secara jadi oleh para pengembang instruksional dan dikemas dalam teknologi multimedia ini.
Sebaliknya kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan hendaklah dibentuk oleh pelajar sendiri berdasarkan penafsirannya terhadap pengalaman dan gejala hidup yang dialami (Merril, 1991)
Kedua, berhubungan dengan perserikatan belajar. Perserikatan belajar berbasis ICT interaktif dapat dikategorikan dalam tiga jenis yakni perserikatan belajar preskriptif, demoktratik dan sibertik (Scwhier, 1993).
Masing-masing perserikatan belajar memiliki orientasi dan kekhasan sendiri-sendiri. Perserikatan preskriptif menekankan bahwa prestasi belajar merupakan pencapaian dari tujuan-tujuan belajar yang ditetapkan secara ekternal.
Perserikatan belajar demoktratik menekankan kontrol proaktif pelajar atas proses belajarnya sendiri, yang mencakup penetapan tujuan belajar sendiri, kontrol pelajar terhadap urutan-urutan pembelajaran, hakikat pengalaman dan kedalaman bahan belajar yang dicarinya.
Sedangkan perserikatan belajar sibernetik menekankan saling ketergantunganantara sistem belajar dan pelajar.
Ketiga, berhubungan dengan design intructional. Pada umumnya, design pembelajaran berasas ICT dibuat berdasarkan besar kecilnya kontrol pelajar atas pembelajarannya.
Sebagian besar peneliti mengatakan bahwa pelajar bisa diberdayakan melalui kontrol yang lebih besar atas belajarnya tetapi pelajar bisa juga dihambat melalui kontrol atas belajarnya.
Keempat berkaitan dengan umpan balik dalam pembelajaran berasas ICT sangant bervariasi tergantung pada perserikatan di mana multimedia itu digunakan. Dalam persoalan belajar perspektif,umpan balik mengambil bentuk koreksi dan detektif terhadap kesalahan yang dibuat. Dalam persoalan belajar demokratik, umpan balik sering mengambil bentuk nasehat atai anjuran, yakni sekedar pemberitahuna kepada pelaar tetang akibat-akibat yang muncul dari suatu pilihan tertentu atau juga berisi rekomendasi.
Kelima sifat sosial darijenis pembelajaran ini. Banyak kritik telah dilontarkan terhadap pembelajaran multimedia sebagai pembelajaran yang bersifat isolatif sehingga bertentangan dengan tujuna sosial dari sekolah. Pelajar seolah-olah dikondisikan untuk menjadi individualis-individualisdan kontak sosial dengan teman-teman menjadi seuatu yang asing.6



PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ICT atau segala sesuatu hal yang berhubungan dengan istilah tersebut sangat pantas untuk digunakan persoalan sekolah, sudah saatnya pembelajaran berbasis ICT diterapkan disekolah-sekolah. Masalah yang dirasakan sekolah adalah terbentur dengan dana yang diperlukan.
Dengan demikian di abad informasi ini, mutlak diperlukan keberadaan guru ICT di setiap sekolah. Sekolah tidak akan kesulitan ketika akan membangun web, latihan guru-guru non ICT dan pengembangan bahan ajar.



DAFTAR PUSTAKA

Arif Ismail dan Isjoni. 2008. Pembelajaran Virtual. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Dermawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru). 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

1 Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 31

2 Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru), (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013), hlm. 87-89

3 Isjoni dan Arif Ismail, Pembelajaran Virtual, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 20-22

4 Deni Dermawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 10-15

5

6 Isjoni, Op. Cit., hlm 13-18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar