MAKALAH
“TEKNOLOGI
SEBAGAI PENDEKATANDALAM PROBLEM PENDIDIKAN”
- Latar Belakang
Kemajuan teknologi
di Indonesia dewasa ini menyebabkan kemajuan di semua bidang, tak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Sekarang ini pendidikan terutama
di negara Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang
signifikan.
Telah kita
ketahui, di Indonesia sendiri apabila mengalami pergantian pemimpin
maka sistem pendidikan yang diterapkan juga mengalami pergantian.
Misalnya mengenai pergantian kurikulum yang kemarin sempat
menghebohkan pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut
yang menjadi salah satu penyebab pendidikan di Indonesia dari tahun
ke tahun banyak terjadi problem mulai dari anggaran sampai
pegawai/Guru. Sehingga, pendidikan di negara ini walau mengalami
kemajuan setiap tahun akan tetapi masih tertinggal dengan
negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura.
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang
“Teknologi
sebagai
Pendekatan
dalam
Problem Pendidikan”.
Harapannya setelah mempelajari dan berdiskusi mengenai judul makalah
tersebut mahasiswa bisa berpikir kritis transformatif terhadap
problem pendidikan serta pendekatan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan problem tersebut.
- RumusanMasalah
- Apa pengertian teknologi pendidikan?
- Apa saja klasifikasi problem pendidikan?
- Pendekatan apa saja yang digunakan dalam pembelajaran?
- Bagaimana solusi yang diberikan terhadap problem pendidikan?
- Apa saja aplikasi teknologi pendidikan yang digunakan dalam pemecahan masalah pembelajaran?
PEMBAHASAN
- Pengertian Teknologi Pendidikan
Pengertian
teknologi pendidikan
sering mengandung konotasi penggunaan peralatan atau mesin yang rumit
sebagai ciri utamanya. Konotasi atau pengaitan itu tidak selamanya
benar, karena teknologi pendidikan dapat berarti suatu pendekatan
yang kritis, logis, sistematis dan ilmiah terhadap pendidikan. Dalam
teknologi pendidikan bukanlah semata mementingkan alat teknologi
khususnya teknologi komunikasi, akan tetapi yang lebih diutamakan
adalah proses yang logis, sistematis dan ilmiah.
Istilah teknologi
pendidikan (educational
tecnology)
atau teknologi pengajaran (instructional
tecnology)
secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya
teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran.1
Istilah teknologi
berasal dari bahasa yunani technologia
yang menurut webster dictionary berarti Systematic
treatment
atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai
dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian,
keterampilan dan ilmu.
Jadi, teknologi
pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara
sistematis, menurut sistem tertentu.2
- Klasifikasi Problem Pendidikan
- Masalah Fundamental
Artinya dari
kesatuan sistem itu adalah suatu cara yang disusun secara makro dari
tingkat perencanaan hingga
implementasinya ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Dari
sinilah tergambar bagaimana sesungguhnya pendidikan itu sendiri
melahirkan anak didik yang cerdas dan bermoral adalah suatu
kemestian. Cerdas
berkualitas dan akhlakul karimah itulah sesungguhnya arah pendidikan
anak bangsa.
- Masalah Anggaran Pendidikan
Anggaran
pendidikan mempunyai peran penting untuk bisa tercapainya cita-cita
atau tujuan pendidikan. Anggaran pendidikan sangat berpengaruh dalam
proses penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan bermoral dan
termasuk juga profesionalisme guru. Guru selama ini dituntut untuk
berkhikmat secara sempurna dalam melahirkan anak-anak berkualitas.
Dengan rendahnya anggaran pendidikan membuat penghargaan Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa itu
menjadi rendah.
- Masalah Kompetensi Guru
Persoalan guru
memang tak hanya menyangkut dengan kesejahteraannya, tetapi juga
mengenaikompetensi seorang guru yang akan membawa dampak terhadap
hasil proses pendidikan
- Masalah Sarana da presaranaPendidikan
Lemahnya mutu
pendidikan di negara Indonesia juga didasari oleh kurangnya sarana
dan prasarana. Persoalan buku umpamanya, yang akhir ini menjadi beban
bagi siswa atau pelajar. Sehingga siswa susah mendapatkan buku-buku.
Tidak hanya buku yang jadi persoalan pendidikan sekarang masih yang
lainnya, misalnya laboratotium. Tidak semua sekolah mempunyai sarana
laboratorium yang memadai.3
- Pengelolaan dan efisiensi
Masalah
pengelolaan dan efisiensi pendidikan diantaranya dikelompokan
berdasarkan 5 hal yaitu:
- Kinerja dan kesejahteraan guru belum optimal
Kesejahteraan guru
merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam
menunjang terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan
pendidikan. Berdasarkan UU no. 14/2005 tentang guru dan dosen, pasal
14-16 menyebutkan tentang hak dan kewajiban diantaranya, bahwa guru
dalam memperoleh penghasilan adalah di atas kebutuhan hidup minimum
dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan promosi dan
penghargaan, berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi,
berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, fungsional, tunjangan
khusus bagi guru di daerah khusus.
- Proses pembelajaran yang konfensional
Sudah selayaknya
profesi sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang
terintegrasi baik secara intelektual akademik, sosial, pedagogis dan
profesionalitas yang kesemuanya berlandaskan pada sebuah kepribadian
yang utuh pula, sehingga dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik
senantiasa dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif,
inovatif dan relevan.
- Jumlah dan kualitas buku yang belum memadai
Ketersediaan buku
yang berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang
sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses
pendidikan.
- Keterbatasan anggaran
Ketersediaan
anggaran yang memadai dalam penyelenggaraan pendidikan sangat
mempengaruhi keberlangsungan penyelenggaraan tersebut.
- Mutu SDM pengelola pendidikan
Sumber daya
pengelola pendidikan bukan hanya seorang guru atau kepala sekolah,
melainkan sumber daya yang secara langsung terlibat dalam pengelolaan
suatu satuan pendidikan. Rendahnya mutu dari SDM pengelolaan
pendidikan secara praktis tentu dapat menghambat keberlangsungan
proses pendidikan yang berkualitas. Sehingga adaptasi dan
sinkronisasi terhadap berbagai program peningakatan kualitas
pendidikan juga akan berjalan lamban.4
- Pendekatan dalam pembelajaran
Pada hakikatnya
teknologi pendidikan adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan
pemecahan masalah belajar yang berlandaskan pada serangkaian prinsip
dan menggunakan berbagai macam pendekatan. Pendekatan merupakan titik
tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Pendekatan
akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan
perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang
akan dipelajari.5
Berikut ini merupakan macam-macam pendekatan dalam pengembangan TIK
di sekolah:
- Pendekatan Emerging Approach
Pendekatan ini
merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah TIK di
sekolah. Sekolah mulai untuk menyediakan beberapa peralatan dan
perangkat lunak (software). Pada tahapan ini pengelola sekolah
(kepala dan wakil kepala sekolah) serta guru memulai untuk mengkaji
konsekuensi dari berbagai penerapan TIK pada kurikulum sekolah.
Tahapan ini, sekolah masih menggunakan sistem pembelajaran Teacher
Centred
yang sifatnya tradisional.
- Pendekatan Applying Approach
Pendekatan ini
berhubungan dengan sekolah ketika kontribusi TIK terhadap aspek
pembelajaran telah berkembang. Pada tahapan ini guru dan pengembang
menggunakan TIK untuk berbagai tugas dalam hal manajemen sekolah dan
pelaksanaan kurikulum.
- Pendekatan Integrating approach
Pendekatan ini
ditandai dengan keadaaan sekolah yang sudah dilengkapi dengan
perangkat teknologi yang menyatu dengan laboratorium, kelas dan
kantor administratif.
- Pendekatan Transforming approach
Pendekatan ini
dihubungkan dengan sekolah yang telah menggunakan TIK secara kreatif
untuk mengevaluasi dan memperbaharui organisasi sekolahnya.6
Adapun cara untuk
mengatasi masalah-masalah belajar di atas yaitu sebagai berikut:
- Pendekatan isomorfis yaitu menggabungkan berbagai kajian atau bidang keilmuan (Psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa, teknik, dll) kedalam suatu kebulatan tersendiri.
- Pendekatan sistematik yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan.
- Pendekatan sinergestik, yaitu menjamin nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijadikan sendiri-sendiri.
- Sintetik yaitu pengkajian secara menyeluruh atau komprehensif.7
- Solusi Terhadap Problem Pendidikan
Berbagai usaha dan
inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
antara lain melalui penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat
pengajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,peningkatan
kompetensi guru, menajemen mutu sekolah, dan menyiapkan sekolah
unggul.
Di samping itu,
para penyelenggara pendidikan juga harus konsisten dalam
mengimplementasikan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah dibuat.
Pendidikan
dapat dipandang sebagai sistem karena di dalarnnya meliputi
komponen-komponen
yang
harus saling berkaitan satu sama lainnya dalam mewujudkan tujuan
pendidikan
secara efektif dan efisien. Komponen-komponen yang dimaksud,
meliputi:
raw
input (siswa), instrumental input (guru, tenaga administratif, sarana
dan prasarana,
metode
atau kurikulum, keuangan), enviromental input (masyarakat dan
lingkungan
alam),
proses transformasi (pendidikan), output (lulusan). Dengan demikian
untuk
mencapai
output (lulusan) yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh
komponen-komponen
yang
lainnya.8
Jadi, menurut
penulis, problem pendidikan yang ada tidak hanya semerta-merta
tanggungjawab penyelenggara pendidikan atau dalam hal ini pemerintah
saja tetapi masyarakat juga ikut andil dalam mengatasi
problem-problem pendidikan yang terjadi. Sehingga adanya kerja sama
antara penyelenggara pendidikan dengan masyarakat untuk melahirkan
orang-orang yang berkualitas yang bisa bersaing di pasar global.
Peran teknologi
tentu saja memiliki peranan yang bisa dilihat dari penerapan prosedur
pengembangan pembelajaran dalam penyusunan kurikulum, kalender
pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain.
Teknologi juga
dapat digunakan dalam penerapan metode pembelajaran yang lebih
menekankan penerapan teori-teori belajar mutakhir. Mengembangkan dan
memanfaatkan berbagai jenis media guna memajukan minat belajar siswa.
Dan mengembangan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan
jati diri Pembelajaran Aktif, inovatif, Kreatif, Efektif,
danMenyenangkan (PAIKEM).9
- Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran.
Aplikasi atau
Penerapan teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah
pendidikan dan pembelajaran dengan cara:
- Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem.
- Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan dintaranya.
- Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.10
- Pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan.
konsep pembelajaran yang menggantikan
pengajaran, konsep sumber belajar, konsep belajar berbasis aneka
sumber, prinsip pengembangan potensi peserta didik yang beragam,
prinsip pendekatan dari bawah (bottom-up
approach), serta
prosedur proses pembelajaran dan penilaian. Semua konsep, prinsip,
dan prosedur ini telah menjadi bagian integral dalam sistem
pendidikan nasional, dan tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 serta berbagai peraturan turunannya, seperti standar proses
pembelajaran, standar sarana dan prasarana dan standar penilaian.
- Pengembangan sistem pembelajaran yang inovatif.
Pengembangan berbagai pola
pembelajaran alternatif karena adanya dorongan internal kebutuhan
akan pendidikan. Pola itu meliputi SMP Terbuka, belajar di rumah
(homeschooling),
pembelajaran terprogram (PAMONG), pembuatan berbagai paket atau
sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul untuk belajar mandiri,
media audiovisual dll.), dan pemanfaatan lingkungan untuk belajar
(community and
environment-based learning).
- Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran.
Lebih didasarkan
pada faktor eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada
dalam masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk
penerapannya meliputi serial program siaran televisi, penataran guru
melalui siaran radio dan televisi, paket belajar multimedia,
pembelajaran berbantuan komputer (CAI = computer
assisted instruction),
dan pengembangan sistem belajar berjaringan (e-learning
dan online
learning), untuk
semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.11
PENUTUP
- Simpulan
Teknologi
pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara
sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian.
Klasifikasi
problem
pendidikanantara
lain meliputi:masalah
fundamental,
masalah
anggaran
pendidikan,masalah
kompetensi
guru,
masalah
sarana
pendidikan,
pengelolaan
dan efisiensi.
Pendekatan yang
digunakandalam
pembelajaran
TIK di sekolahyaitu: pendekatan
Emerging
Approach,
pendekatan
Applying
Approach,
pendekatan
Integrating
approach,
pendekatan
Transforming
approach.
Dan berbagai
cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar tersebut
adalah
dengan
pendekatan
isomorfis,
pendekatan
sistematik,
pendekatan
sinergestikdanpendekatan
sintetik.
memadukan berbagai
macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen psikologi, rekayasa
dan lain-lain secara
bersistem merupakan salah satu cara pengaplikasian atau Penerapan
teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah pendidikan
dan pembelajaran.
- Saran
Problem-problem
pendidikan timbul bukan karena sistem yang kurang baik, tapi
kurangnya pengawasan serta pelaksanaan yang kurang maksimal terhadap
aturan-aturan yang telah dibuat. Sehingga menimbulkan berbagai
problem-problem pendidikan. Begitu luasnya wilayah negara Indonesia
sehingga pengawasan dari pemerintah saja tidak cukup. Kita sebagai
masyarakat seharusnya ikut mengontrol serta mengawasi Karena
sejatinya masyarakatlah sebagai pengontrol serta mengawasi
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat pemerintah demi terwujudnya
mutu pendidikan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Danim,
Sudrawan.1994. Media
Komunikasi Pendidikan.Jakarta:Bumi
Aksara.
Naim, Ngainum.
Dasar-dasarKomunikasiPendidian.Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Nasution.1999.
Teknologi
Pendidikan.
Jakarta:Bumi
Aksara.
Rusman, DeniKurniawan, CepiRiyana.
2013. Pembelajaran
Berbasis
Teknologi
Informasidan
Komunikasi:
Mengembangkan
Profesionalitas
Guru. Jakarta:
Rajawali Pres.
Salamah.Desember
2006.
Jurnal: penelitian
teknologi pembelajaran Berdasarkan pendekatan sistem.
FKIP Universitas PGRI, Yogyakarta.Vol.12. No.2
T ,
Muh. Yusuf. Oktober 2012 . Jurnal:
Peranan teknologi pendidikan dalam
Peningkatanmutu
pendidikan. Fakutas Tarbiyah dan
Keguruan, UIN
Alauddin
Makassar. Vol.1. No. 1
1 Sudrawan
Danim, Media
Komunikasi Pendidikan,
(Jakarta:Bumi Aksara, 1994), hlm.5-6.
2 Nasution,
Teknologi
Pendidikan,
(Jakarta:Bumi Aksara,1999), hlm.2
3 http://khairunnisanisa22.blogspot.co.id/2013/12/teknologi-sebagai-pendekatan-dalam.html(diakses
pada tanggal 20 september 2015,
pukul 11.30 WIB)
4 http://mdsutriani.wordpress.com/2012/06/20/problem-problem-pendidikan-dan-pemecahannya/(diakseshari
selasa, 22 September 2015,
pukul11.40 WIB)
5 Rusman,
Deni Kurniawan,
Cepi Riyana,
Pembelajaran
Berbasis
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi: Mengembangkan
Profesionalitas Guru,
(Jakarta: RajawaliPres, 2013), hlm. 45.
6
Ngainum
Naim, Dasar-dasar
Komunikasi
Pendidian,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media), hlm. 57-63.
7
http://damsku88.wordpress.com/2009/05/19/konsep-dasar-teknologi-pendidikan-2/,
(diakses hari selasa, 22 september 2015 pukul 12.18)
8
Salamah,
Jurnal: penelitian
teknologi pembelajaran Berdasarkan pendekatan sistem,
FKIP Universitas
PGRI, Yogyakarta, 2006, hlm.6
9 http://sumsel1.kemenag.go.id/ndex.php?a=artikel&id2=aplikasi
(diakseshariselasa,
22 september 2015 pukul 12.20
WIB)
10 http://khairunnisanisa22.blogspot.co.id/2013/12/teknologi-sebagai-pendekatan-dalam.html(diakseshariselasa,
22 september 2015 pukul 11.30
WIB)
11
Muh.
Yusuf T.,
Jurnal:Peranan teknologi pendidikan dalam
Peningkatan mutu
pendidikan, Fakutas Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Alauddin Makassar, 2012, hlm.71-72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar